BUDIDAYA UBI JALAR

 PENDAHULUAN

Batang ubi jalar tidak berkayu, herbaceous (banyak mengandung air), dan banyak percabangannya. Setiap batas ruas tumbuh daun, akar tunas,a tau cabang. Daun berbentuk bulat, menyerupai jantung atau seperti jari tangan

Umbi ubi jalar berasal dari akr adventif dan akar organ penyimpanan yang membengkak. Akar yang berfungsi sebagai organ penyimpan ini (akar pensil) sudah mulai membengkak saat umur satu bulan. Kulit umbi ada yang bergetah banyak dan ada yang sedikit tergantung varietasnya.

Ubi Gambar oleh マサコ アーント dari Pixabay


AGROEKOLOGI

Ubi jalar merupakan tanaman tahunan yang dibudidayakan sebagai tanaman setahun atau semusim. Ubi jalar menyukai cahaya, tetapi ada beberapa varieteas toleran terhadap naungan hingga 30-50%, terutama yang berdaun lebar.

Ubi jalar membutuhkan tanah gembur dengan aerasi cukup untuk pertumbuhan umbi. Serta tidak tahan genangan karena mengakibatkan akar pensil kembali menyerabut, mendorong pemanjangan batang, atau membuat umbi membusuk bila genangan terjadi saat menjelang panen.

PEMANFAATAN

Ubi jalar merupakan salah satu komoditas bahan makanan pokok di daerah tertentu. Umbi ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai bentuk atau macam produk olahan, seperti keripik dan tepung. Bagian tanaman lainnya seperti daun dan batang dapat dimanfaatkan sebagai pakan.

PENANAMAN

Penanaman ubi jalar bertujuan  untuk mendapatkan umbi dengan ukuran yang sesuai dengan pasar, yaitu sekitar 200-330 gr per umbi.

  • Pemilihan bibit : Benih tanaman ubi jalar yang terbaik diambil dari tanaman induk yang berumur lebih dari 2 bulan dan berupa setek pucuk sepanjang 20-25 cm. Jika jumlah setel pucuk tidak cukup, setek batang tengah dapat digunakan sebagai benih. Kebutuhan bibit per ha sekitar 40.000 setek.
  • Penyiapan lahan : Pertumbuhan umbi membutuhkan media tumbuh yang gembur, beraerasi baik, dan tidak tergenang. Oleh karena itu, ubi jalar ditanam di atas guludan dengan jarak antar pusat guludan 700-100cm dengan tinggi berkisar 20-40 cm dan lebar 69 cm. Di atas guludan dapat disebarkan pupuk kandang segar atau abu sisa pembakaran, selanjutnya lahan didiamkan selama 2 minggu.
  • Cara tanam: Sebelum ditanam, jumlah daun setek dikurangi untuk menekan penguapan. Setek ditanam sedikit miring di atas guludan dengan 1/3 bagian bibit terbenam dalam tanah. Jarak antar setek sekitar 20-25 cm. Setelah setek ditanam, tanah di sekitarnya agak dipadatkan.
  • Pemupukan : Dosis pemupukan untuk ubi jalar berkisar 100 kg urea/ha, 100 kg SP-36/ha. Dosis pemupukan ini dibagi tiga. Sepertiga dosis diberikan saat tanaman berumur 2 MST, sedangkan sisanya diberikan berselang satu bulan kemudian. Ubi jalar di Indonesia sisanya diberikan berselang satu bulan kemudian. Ubi jalar di Indonesia umumnya dipupuk dengan pupuk organik. Jika menggunakan pupuk buatan, sebaiknya dosisnya menyesuaikan dengan kondisi setempat.
  • Pemeliharaan :  Pembalikan batang atau pemangkasan sebagian daun dilakukan agar tanaman tidak membentuk perakaran pada tiap buku yang menyentuh tanah. Pembalikan batang atau pemangkasan ini dilakukan tiap satu bulan sekali yang dimulai pada umur 2 bulan. Agar bibit dapat tumbuh dengan baik, 2 bulan pertama pertumbuhan ubi jalar sebaiknya laahn bersih dari gulam. Hama ubi jalar hingga kini sulit dikendalikan adalah hama Cylas formicarius. Kotaoran hama menggerek dalam umbi membuat rasanya menjadi pahit. Pengendaliannya dapat dengan rotasi tanaman, penyiangan, dan perbaikan gu;udan secara berkala supaya umbi tetap terpendam dalam tanah.

PANEN DAN PASCAPANEN

Ubi jalar sebaiknya dipanen pada waktu yang tepat, yaitu saat kandungan patinya maksimum dengan kadar serta yang rendah. Saat panen umbi sangat longgar. Di dataran rendah umurnya ubi dipanen umur 4 bulan, sedangkan di dataran tinggi sekitar 5-6 bulan.

Panen umbi dengan cara membongkar dan menggali guludan. Alat yang dapat digunakan, diantaranya cangkul atau garpu. Umbi dibersihkan dari tanah. Selanjutnya umbi yang ukuran terlalu kecil dipotong.

Ubi jalar dapat disimpan lama di tempat gelap dalam kondisi bersih dari  tanah yang menempel. Secara berkala, tunas-tunas yang muncul dari mata tunas dibuang.


Sumber : Purwono dan Heni Purnamawat. 2013. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Jakarta. Penebar Swadaya.

Comments

Popular posts from this blog

HIDROPONIK

BUDIDAYA PADI MENGGUNAKAN METODE SALIBU

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN PADI