PESTISIDA NABATI

Pestisida nabati diperlukan untuk mengendalikan jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) tertentu. Disebut pestisida nabati karena dibuat dengan cara memanfaatkan bahan alami yang berasal dari tanaman (nabati). 

KRITERIA BAHAN PESTISIDA NABATI

  1. Mudah didapat dalam jumlah dan kualitas yang diinginkan (dapat ditanam sendiri di polybag)
  2. Mudah dibuat ekstraknya dengan menggunakan pelarut air
  3. Kandungan senyawa pestisidanya harus efektif, mencapai 3-5% bobot bahan dasar
  4. Efektif terhadap OPT tertentu
  5. Bahan yang digunakan dapat dalam bentuk segar
  6. Efek residunya singkat, tetapi keefektifan lama
  7. Mudah dibudidayakan, tidak menjadi gulma, atau inang penyakit
  8. Bersifat multi guna

KELEBIHAN PESTISIDA NABATI

  1. Mudah dibuat dengan kemampuan yang terbatas
  2. Mudah terurai
  3. Tidak meninggalkan residu
  4. Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
  5. Tidak meracuni dan merusak tanaman
  6. Ramah lingkungan

KELEMAHAN PESTISIDA NABATI

  1. Daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering 
  2. Daya racun rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
  3. Produksi belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
  4. Tidak tahan disimpatn

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI

Untuk Pengendalian Hama Tanaman

1. Untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman

Bahan :

  • Daun mimba 8 kg
  • Lengkuas 6 kg
  • Serai 6 kg
  • Deterjen 20 g
  • Air 20 liter

Cara membuat :

Daun mimba, lengkuas dan serai ditumbuk atau dihaluskan. Seluruh bahan diaduk merata dalam 20 liter air, lalu direndam sehari semalam (24 jam). Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan diencerkan kembali dengan 600 liter air. Larutan sebanyak itu dapat digunakan untuk lahan seluas 1 ha.

2. Untuk mengendalikan hama T. Parvispinus

Bahan :

  • Daun sirsak 500-100 lembar
  • Deterjen/sabun colek 15 g
  • Air 5 liter

Cara membuat :

Daun sirsak ditumbuk halus dicampur dengan 5 liter air tambahan deterjen dan diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Setiap 1 liter larutan hasil saringan diencerkan dengan 10-15 liter air.

3. Untuk ulat pada bawang merah, cabe, dan lain-lain

Bahan :

  • Gadung racun 1 kg
  • Tembakau 1 kg
  • Kecubung/serai 1 kg
  • EM 4 1 liter
  • Gula pasir 50 gr
  • Air 5 liter

Cara membuat :

Semua bahan ditumbuk halus, tambahkan EM 4 dan gula. Fermentasi dilakukan selam 1 minggu kemudian disaring.

Aplikasi :

Semprotkan ke tanaman, khususnya arahkan ke hama pada pagi dan sore hari dengan konsentrasi 100 ml/tangki, bisa ditambah zat perekat. Frekuensi semprotan 2x seminggu.

4. Untuk hama penghisap dan Namur

Bahan :

  • Daun nimba/mindi/kipahit/babadotan 8 kg
  • Daun serai 5 kg
  • Lengkuas 6 kg
  • EM4 1 liter
  • Air 20 liter
  • Gula pasir 250 gram

Cara membuat :

Semua bahan ditumbuk halus, tambah EM4 dan gula. Fermentasi selama 2 minggu kemudian disaring.

Aplikasi :

Semprotkan ke tanaman, khususnya arahkan ke hama pada pagi dan sore hari dengan konsentrasi 100 ml/tangki, bisa ditambah zat perekat. Frekuensi semprotan 2x seminggu.

5. Untuk hama belalang dan ulat

Bahan :

  1. Daun sirsak 50 lembar
  2. Daun tembakau 5 lembar/tembakau kering 0,25 ons
  3. Deterjen 20 gram
  4. Air 20 liter

Cara membuat :

Daun sirsak dan tembakau ditumbuk halus, tambahkan deterjen dan aduk rata, endapkan semalam dan saring

Aplikasi :

Semprotkan ke tanaman pagi/sore dengan konsentrasi 1 liter/3 liter air, frekuensi penyemprotan 2 kali 1 minggu

Untuk penyakit karena jamur

Bahan :

  • Lengkuas 1 kg
  • Kunyit 1 kg
  • Jahe 1 Kg
  • Kencur 1 kg
  • Gambir 1 butir
  • Air kelapa 5 liter
  • EM4 1 liter
  • Gula pasir 50 gram

Cara membuat :

Semua bahan ditumbuk halus lalu direndam dalam air kelapa yang telah dimasukkan ke dalam wadah atau ember dan tambahkan EM4, selanjutnya ditutup rapat dan difermentasi selama satu minggu, kemudian disaring

Aplikasi :

Semprotkan ke tanaman pada pagi/sore hari dengan konsentrasi 50 cc/tangki. Biasa ditambah perekat. Frekuensi semprot 2 kali seminggu

Untuk pengendalian hama dan penyakit sayuran lainnya

Bahan :

  • Bawang putih 1 kg
  • EM 4 1000 cc
  • Air 5 liter

Alat :

  • Alat tumbuk/blender
  • Timbangan 
  • Saringan 
  • Botol/plastik
  • Ember

Cara pembuatan :

  1. Bawang putih dikupas kulitnya, lalu ditumbuk atau diblender sampai halus
  2. Tambahkan air, E,4 dan gula pasir
  3. Larutan tersebut dimasukkan dalam botol  atau plastik
  4. Fermentasikan/diperam selam 7 hari
  5. Setelah 7 hari hasil fermentasi selanjutnya disaring dan siap digunakan

Cara aplikasi :

Semprotkan ke tanaman, pagi atau sore hari dengan konsentrasi 50 cc/tangki, bisa ditambah dengan zat perekat, frekuensi semprot 2x seminggu.


Comments

Popular posts from this blog

HIDROPONIK

BUDIDAYA PADI MENGGUNAKAN METODE SALIBU

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN PADI