BUDIDAYA CABE RAWIT

PENDAHULUAN

Cabai rawit (Capsicum  frustescens L.) merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu, dan mampu hidup lebih dari setahun. Tanaman cabai rawit memiliki nilai ekonomi cukup tinggi sehingga sangat prospektif untuk agribisnis.

Gambar oleh Jill Wellington dari Pixabay

SYARAT TUMBUH

Tanaman cabai rawit tumbuh baik pada tanah yang :

  1. Berstruktur remah/gembur, lempung berpasir dan kaya bahan organik
  2. Ph 5,0 – 7,0 dan optimal 6,0-6,5. Bila pH dibawah 5,0 perlu ditambahkan kapur sebanyak 2-4 ton/ha/ penambahan kapur sangat tergantung dari pH tanah yang dikehendaki. Contoh pH tanah awal 5,0 sedang pH yang diinginkan 5,5, maka perlu ditambahkan kapur sebesar 2 ton/ha, sedangkan jika pH yang diinginkan 6,0, maka perlu ditambahkan kapur sebanyak 4 ton/ha
  3. Paling cocok ditanam pada dataran dengan ketinggian 0-500 meter dari permukaan laut (dpl)
  4. Curah hujan 600-1250 mm/tahun. Suhu udara rata-rata tahunan berkisar antara 18-30°C.
  5. Kelembaban 60-80%.

PERSIAPAN TANAM

Benih

  • Keperluan benih ± 150 g/ha dengan daya tumbuh >90%
  • Rendam benih dalam air dengan suhu 60 °C selama 5 menit atau campur dengan Ridomil untuk mengurangi serangan penyakit busuk pangkal atau rebah kecambah di persemaian.

Persemaian

  1. Siapkan media semai yang terdiri dari tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1:1
  2. Buat bedengan dengan ukuran, panjang 3-5 m, lebar 1 m dan tinggi ± 20 cm. arah bedengan utara –selatan.
  3. Bedengan diberi atap dengan tinggi sebelah timur 1 m dan sebelah barat 0,75 m agar sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam persemaian
  4. Taburkan benih secara merata atau dilarik dengan jarak 5 cm kemudian ditutup dengan tanah halus (diayak), terus disiram.
  5. Untuk menjaga kelembaban, persemaian disiram setiap hari.

Pembibitan 

  1. Jika bibit berumur ± 10 hari, dapat dipindahkan ke dalam kantong plastik gula ukuran 1⁄4 kg atau polybag yang sudah diisi tanah dan dilubangi pada sudut kiri-kanan serta di tengahnya. Selanjutnya diletakkan pada bedengan persemaian.
  2. Bibit cabai rawit dapat dipindahkan ke lapangan pada umur 1,5 bulan setelah semai atau jika tinggi tanaman sudah mencapai lebih dari 8 cm, dengan jumlah daun 4-6 helai.
  3. Kurang lebih 5 hari sebelum tanam, naungan persemaian dibuka atau dikurangi untuk melatih bibit kena sinar matahari, sehingga tanaman tidak terkejut pada saat dipindahkan ke lapangan

Persiapan tanah

  1. 2 minggu sebelum tanam, tanah sudah diolah bedengan dibuat dengan ukuran lebar antara 90-120 cm dan tinggi 20-40 cm, pada lahan bekas sawah bedengan sebaiknya dibuat dengan tinggi 40 cm atau lebih, pada lahan tegalan atau kebun bedengan dibuat setinggi 20-30 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan.
  2. Berikan pupuk kandang dengan dosis 20 ton/ha bila menggunakan kotoran sapi, atau 10 ton/ha bila menggunakan kotoran ayam
TANAM

Tanam bibit dengan jarak 60x100cm atau 60x80 cm. lubang tanam dibuat dengan ukuran diameter 10-15 cm dan kedalaman sekitar 15 cm atau kira-kira cukup untuk menempatkan bibit bersama media tanahnya.

PEMELIHARAAN

Pemakaian pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos merupakan kebutuhan pokok di samping pupuk buatan. Pupuk organik selain dapat menyuplai unsur hara bagi tanaman juga dapat memperbaiki struktur dan struktur tanah dan tekstur tanah, memelihara kelembaban tanah aktivitas biologi tanah. Pemberian pupuk pelengkap cair (PPC) melalui dan untuk melengkapi unsur hara yang diperlukan tanaman. Untuk mengatasi faktor lingkungan yang kurang baik terhadap pembungaan dan pembuahan dengan pemberian ZPT (zat pengatur tumbuh). Dosis dan cara pemberian pupuk untuk tanaman cabai rawit per ha pertanaman :

  1. Pupuk dasar 1 minggu sebelum tanam dengan pupuk kandang 10-15 ton
  2. Pupuk susulan pertama 1 bulan setelah tanam Urea 80 kg, SP-36 20 kg, KCl 60 kg
  3. Pupuk susulan kedua 2,5 bulan setelah tanam Urea 85 Kg, SP-36 30 Kg, Kcl 60 Kg
  4. Pupuk susulan ke 4 bulan setelah tanam Urea 85 kg, SP-36 35 kg, KCl 65 Kg
  5. ZPT atomik 1,5-2 m/lt air 30, 50, 72 HST, Dharmasari 0,3 ml/lt air 21, 42, 62 HST.
Pemberian air dapat mulai dilakukan pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam. Tanaman dibumbun bersamaan dengan pemberian pupuk.

OPT YANG MENYERANG

Hama yang sering menyerang adalah belalang, jangkrik, ulat grayak, kutu daun persik, trips. Penyakit yang sering menyerang adalah bercak daun, busuk batang dan buah.

PANEN

Umur panen cabai rawit sangat bervariasi, tergantung pada varietas tanaman dan keadaan iklim setempat. Pada umumnya umur panen pertama cabai rawit adalah 2,5-4 bulan setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan 3-7 hari sekali tergantung banyaknya buah cabai rawit yang siap dipanen. Panen harus dilakukan secara selektif dan hati-hati agar tidak merusak bunga, buah dan batangnya.


Sumber : Buletin Diseminora Volume 11 Tahun 2015

Comments

Popular posts from this blog

HIDROPONIK

BUDIDAYA PADI MENGGUNAKAN METODE SALIBU

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN PADI